Jelang Pilkada Medan 2010, sepuluh pasang para peserta calon Balon Walikota dan Wakil Walikota Medan maju berkompetisi untuk menuju kursi Medan I dan II masing-masing peserta calon Balon Walikota dan Wakil Walikota sejak dini telah mempersiapkan Visi, Misi, Sasaran, Tujuan. Namun yang namanya mengikuti satu kompetisi dengan sistim berpasangan atau berupa pemain ganda tidaklah sama seperti mengikuti kompetisi perorangan. Menurut J. Girsang pengamat catur kompetisi mengatakan, kalau hanya mengharapkan suara atau point yang diraih papan satu yaitu calon balon walikota saja sulit memenangkan akhir kompetisi jika tidak di topang suara/ point dari papan dua nya yaitu wakil walikota masing-masing. Karena jelas kita ketahui di posisi papan satu masing-masing dari peserta kompetisi kekuatannya berimbang saling punya nama ditengah-tengah masyarakat Kota Medan. Oleh karena itu dibutuhkan menambah perbendaharaan suara/point dari papan dua menyorong suara ke papan satunya masing-masing barulah pintu terbuka bisa memenangkan akhir kompetisi. Dan guman Girsang lagi dari sekian antar papan dua yaitu calon wakil walikota yang berkompetisi amatannya Dr. Ir. Binsar Situmorang, MSi yang paling potensial meraup membukukan kantong-kantong suara dari kalangan halak hita. Dan ibarat bermain bola pasangan nomor urut 9 tersebut mempunyai stiker kembar Wing kiri dan Wing kanan membuat gawang lawan selalu terancam kebobolan uajar J. Girsang. 007
0 comments:
Post a Comment