Thursday, March 17, 2011

Kajatisu Terperangah, Banyak Kasus Korupsi di Sumut Hilang, Sidang Berhenti, Terdakwa Illegal Logging Bebas


Medan, Penamedia CCS - Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu), Sution Usman Aji, mengaku terkejut mengetahui banyak kasus-kasus dugaan korupsi yang pernah ditangani anak buahnya hilang begitu saja. Diantaranya, kasus pembalakan liar yang melibatkan Adelin Lis dan dugaan korupsi di kebun Limau Mungkur milik PTPN II.
Sejumlah pihak seperti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dan Komisi A DPRD Deliserdang juga mendukung upaya Sution Usman Adji untuk membongkar kembali kasus-kasus lama yang mengendap.

Diantara kasus kakap yang menjadi perhatian Sution adalah kasus illegal logging yang pernah disidangkan di Pengadilan Negeri Padangsidimpuan, empat tahun lalu atas nama Washington Pane, selaku Direktur Operasional PT Keam Nam Develoment Indonesia (KNDI). Washington Pane didakwa dalam kasus pembalakan liar di Kabupaten Madina yang tidak dilengkapi SKSHH (surat keterangan sah hasil hutan) yang sah. Washington Pane sempat menjadi terdakwa bersama-sama Dirut PT KNDI Ir Oscar Sipayung. Namun proses persidangan yang dilakukan Kejari dan PN Padang Sidimpuan, tidak sampai dengan putusan. “Kasus tersebut hilang begitu saja. Status Washington Pane tidak tahu sampai sekarang. Padahal pada kasus pembalakan hutan yang melibatkan Adelin Lis ini, Washington Pane ini sebagai terdakwa, namun kita tidak tahu mengapa persidangan di Padang Sidimpuan berhenti di tengah jalan,’’ katanya.

Sution mengakui tidak jelasnya hukuman Washington Pane, bermula dari dibebaskannya tersangka Adelin Lis oleh PN Medan. Untuk itu, dalam persidangan di PN Padangsidimpuan atas nama terdakwa ketika Washington Pane, kuasa hukum Hotman Paris Hutapea, menolak esepsi dakwaan jaksa terhadap majelis hakim.
Hakim yang mengabulkan penolakan eksepsi yang dilakukan Homan Paris Hutapea, ini lantas hakim memerintahkan mengembalikan berkas dakwaan tersebut pada jaksa untuk diperbaikan. Namun di saat pembenahan berkas tersebut, ternyata Washington Pane hingga saat ini tidak juga kunjung dilimpahkan kembali oleh jaksa yang bersangkutan, sedangkan status Washinton Pane mengambang dan bebas begitu saja tanpa persidangan.
“Kasus ini belum tuntas. Di MA, selain dihukum penjara, Adelin Lis juga dihukum membayar denda. Begitu juga dengan Washington Pane. Yang saya baru tahu bahwa persidangan hingga kini tidak jelas status hukumnya, untuk itu saya akan segera mengecek kembali dan meminta kepada Aspidsus untuk segera diusut ulang,’’ tegasnya Sution.

Sution mengatakan, berkas terdakwa lain juga akan ditindaklanjuti. Sution juga memerintahkan Aspidsus mengecek dan mengajukannya kembali ke pengadilan.
Tersangka lain dalam jaringan kasus Adelin Lis itu yakni Lingga Tanur Djaya (Manager Camp PT Inanta Timber) yang telah divonis dalam putusan sela, Ir Budi Ismoyo, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Madina, Ir Achmad Rahmadi, Direktur Produksi PT Inanta Timber.

Pada persidangan, jaksa penuntut umum yang saat itu Harli Siregar menuntut agar majelis hakim menghukum Adelin lis 10 tahun penjara dan denda Rp1 miliar. Adelin juga diharuskan mengganti uang pengelolaan sumber daya alam Rp119,8 miliar dan dana reboisasi US$ 2,9 juta yang ditanggung renteng dengan Washington Pane, Oscar Sipayung, Budi Ismoyo, dan Sucipto.

Wakil Direktur LBH Medan, Muslim Muis, mendesak Kajatisu untuk segera mengambil alih penangan kasus illegal logging atas nama Washington Pane.
Dia meminta Kajatisu untuk segera memeriksa ulang kembali berkas dakwaan terhadap Washington Pane. “Diharapkan Kejatisu untuk segera mengkaji kembali berkas dakwaan atas perkara pembalakan liar atas nama Washington Pane. Selain itu Kajatisu juga diharapkan memanggil jaksa yang menangani perkara illegal logging ini,’’ tegasnya.
Muslim Muis juga mendesak Kejatisu memanggil kembali yang bersangkutan (Washington Pane), untuk segera diperiksa dan dimintai keterangannya soal persidangan tersebut. barat

0 comments:

Post a Comment