Monday, April 25, 2011

Apa Memang Orang Batak Suku Kelas Tiga di Mata Partai-Partai Politik di Indonesia?

Penamedia CCS, Medan - "Wah sayang sekali, semua Partai Politik yang didukung orang Batak baik di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, pokoknya yang tinggal di Indonesia maupun di luar negeri, tidak ada memperdulikan permintaan orang batak yang hanya minta sebuah Propinsi namanya: Propinsi Tapanuli."

Baik partai yang benderanya berwarna Biru, Partai yang benderanya berwarna Kuning, Partai yang benderanya berwarna Merah, apalagi partai-partai politik yang berideologi Islam .

"Apa mungkin orang Batak Suku kelas tiga dimata Partai–partai besar yang berkuasa di Indonesia" kata Albertus Hutabarat Ketua LSM Pemuda Penegak Nasionalis Indonesia (PPNI) di Suite Room Hotel Madani Medan baru-baru ini.

Memang waktu kita sekolah di SLTA dahulu, kalau kelas tiga lebih tinggi derajatnya dari pada kelas satu. Tapi, kalau dipandang dari dunia pendidikan. Tapi kalau ditengok dari suatu perlombaan juara satu lebih besar hadiahnya dari juara tiga. Dari mana kita sekarang menilai angka tiga ini. Seandainya kita memandang dari sudut orang bersekolah, kalau suku Batak suku kelas tiga berarti derajatnya paling tinggi. Kenapa permintaan mereka hanya meminta sebuah propinsi. Sampai hari ini permintaan sebuah Propinsi susah sekali mengabulkanya?. Padahal Propinsi Kepulawan Riau (Kepri), Propinsi Bangka Belitung, Propinsi Banten, Propinsi Gorontalo, Propinsi Sulawesi Barat, Propinsi Maluku Utara, Propinsi Papua Barat permintaan mereka dikabulkan melalui perpanjangan tangan Partai Politik.

Apa kita sebaiknya memandang dari sudut pertandingan bahwa juara satu derajatnya lebih tinggi dari juara tiga?

Jadi kalau kita memandang dari sudut kejuaraan, berarti derajat suku Batak lebih rendah dari derajat Suku-suku lain yang ada di Indonesia. Sungguh kasihan nasib suku batak ini. Sudah susah–susah membesarkan partai–partai besar yang sekarang berkuasa di Indonesia malah di nilai suku kelas tiga.

Saya rasa sudah tibalah saatnya orang batak untuk berkaca diri. Kita ini satu suku yang dipandang sebelah mata oleh suku-suku lain yang jumlah mereka mendominasi di partai–partai besar. Dan partai itu sudah mendominasi di Senayan Jakarta. Dan kita Suku batak dapat apa?, hanya penyumbang suara saja, alias anak bawang. Semoga kita bisa lebih bersikap arif dalam berdemokrasi, agar suku batak bisa menjadi suku yang diperhitungkan di kancah politik di Indonesia.(barat)

0 comments:

Post a Comment